Menu Tutup

Mencegah Penyakit Saat Liburan

Bagi seorang pekerja, mungkin akan muncul kegalauan tersendiri apakah memanfaatkan jatah cuti yang diberikan untuk liburan atau justru teramat sangat berkomitmen dengan pekerjaannya. Komitmen tersebut bisa jadi dikarenakan tugas yang terlalu banyak, deadline yang padat merayap atau perusahaan yang tidak aware dengan hak karyawannya.

Tahukah Anda Fresher, seperti dikutip dari cnnindonesia.com, menurut hasil laporan dari 2014 Vacation Deprivation para pekerja di negara Amerika Serikat dan Asia Pasifik terbukti tidak menggunakan waktu libur mereka dengan maksimal.

Penduduk di negara-negara Asia terlihat sangat berkomitmen terhadap pekerjaan mereka dibandingkan liburan. Rata-rata mereka mendapatkan 19 hari libur dan hanya mengambil 14 hari. Pekerja di Thailand mendapatkan 11 hari libur dan hanya menggunakan 10 hari kerja. Tetapi pekerja Korea Selatan meninggalkan lebih dari setengah jatah libur mereka, dengan hanya mengambil 7 hari libur dari 15 hari pada tahun ini.

Padahal mengambil jatah liburan justru sangat bermanfaat lho Fresher bagi kesehatan dan produktivitas kerja kita. Berikut Mr.Fresh rangkumkan informasinya untuk Anda:

1. Liburan membuat tubuh melakukan aktivitas fisik
Coba bandingkan dengan kebiasaan duduk selama berjam-jam dikantor. Belum lagi tekanan deadline dan tumpukan tugas. Aktivitas fisik yang Anda lakukan saat berlibur seperti melakukan travelling atau berkunjung ke lokasi wisata paling tidak bisa menambah kebugaran fisik Anda. Dikutip dari hipwee.com, disebutkan bahwa penelitian Global Commission on Aging and Transamerica Center for Retirement Studies menemukan perempuan yang rutin pergi traveling setidaknya 2 kali dalam setahun punya resiko lebih kecil mengalami serangan jantung dibanding mereka yang tidak traveling. Bahkan, 89% responden mengalami penurunan tingkat stres sekitar 1 atau 2 hari sepulang traveling.

2. Liburan Meningkatkan Produktivitas
Penelitian dari Oxford Economics menyebutkan bahwa waktu liburan membuat karyawan semakin produktif. Bahkan, karyawan akan kembali ke kantor dengan lebih semangat setelah menjalani cuti berbayar.
Bekerja terus-menerus justru cara ini akan semakin memperburuk produktifitas dan mengakibatkan stres. Mengambil waktu di akhir pekan atau cuti 3 hari untuk berlibur berarti mengistirahatkan fisik dan mental. Setelahnya, kamu bisa kembali ke kantor dengan kondisi yang lebih prima.

3. Liburan Menurunkan Tekanan Darah
Seperti dikutip dari kompas.health.com, sebuah studi berhasil mengungkap bahwa liburan dapat membantu meremajakan tubuh dengan menurunkan tekanan darah dan tingkat stres dan membuat kualitas tidur lebih baik. Sehingga dikatakan liburan dapat menjadi obat pencegahan yang terbaik. Efek dari liburan juga disebut bisa bertahan berbulan-bulan.

Disebutkan bahwa tekanan darah rata-rata orang yang pergi berlibur menurun sekitar 6 persen, sedangkan orang yang tetap di kantor dan melanjutkan pekerjaan naik sekitar 2 persen dalam satu periode yang sama.

Studi ini pun mengungkap bahwa kualitas tidur orang yang pergi berlibur naik sebanyak 17 persen, sedangkan orang yang tidak berlibur turun sebanyak 14 persen.

Temuan ini juga mengindikasikan kemampuan orang yang pergi berlibur untuk mengatasi stres meningkat sebanyak 29 persen, dan menurun sebanyak 71 persen bagi orang yang tidak berlibur.

4. Liburan menurunkan kadar glukosa
Para peneliti yang sama mengatakan bahwa pergi berlibur juga dapat memicu menurunnya kadar glokusa sehingga menurunkan risiko diabetes dan obesitas.

menghilangkan-penyakit-saat-liburan-pewangi-frashlab

Nah, bagaimana Fresher? Masih ragu untuk mengambil jatah cuti Anda?

Jangan lupa bantu share, semoga artikel ini bermanfaat 🙂

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat Kami Sekarang